Pengalaman Membuat Parutan Kelapa Dari Kaleng Bekas Susu
Pernah membuat Parutan Kelapa dari Kaleng Bekas ? saya yakin bagi Anda yang hidup di Perkotaan enggan melakukan kegiatan remeh seperti ini. Pasti Anda lebih memilih membelinya di Toko karena bisa sekalian cuci mata. Betul tidak ?Beda dengan kami yang tinggal di Pedesaan yang Prinsip “ Lebih Baik Buat Dari Pada Beli “ yang cukup kental dan selalu dipakai turun – temurun.
Begitupun dengan saya pada waktu itu, terpikir untuk menguji coba skill Sederhana yang pernah saya intip dari Orang Tua yang pernah membuat Parutan kelapa.
Caranya mudah kok, kita tinggal menyiapkan kayu dengan ukuran 20 – 30 cm yang berbentuk empat persegi panjang, paku papan , paku triplek, dan kaleng bekas susu bendera.
Tinggal kita potong kalengnya menjadi empat persegi panjang dan dibuang bagian atas dan bawahnya.
Kemudian kita tusuk kalengnya menggunakan paku papan serata mungkin dan sesuaikan dengan keinginan.
Setelah itu kita pasang dan pakukan paku tiplek pada kayu yang sudah kita siapkan.
Pemasangan kaleng yang sudah berbentuk persegi empat jangan sampai terbalik. Pasang permukaan yang tajam pada permukaan luar dan bagian tajamnya dibagian dalam.
Tujuannya agar pada saat kita memarut kelapa, butiran halus kelapanya akan jatuh pada bagian dalam parutan.
Jangan lupa juga diberi pegangan , agar saat kita memarut kelapa tangan kita bisa kuat menahan getaran parutan kelapa.
Kalau Anda masih binggung lihat saja pada gambar diatas, atau bisa Anda bertanya langsung di Kolom komentar dibawah ini.
Tapi saya yakin Anda tidak akan bertanya, sebab membuatnya sangat mudah dan tidak perlu sekolah Ke Luar Negeri untuk mempelajarinya.
Anda hanya perlu menyisihkan waktu 30 Menit untuk membuatnya, menjadi lebih baik dibandingkan dengan gambar diatas.
Saran saya sebaiknya menusuk kaleng yang akan dibuat parutan kelapa menggunakan paku ukuran kecil, karena semakin kecil maka hasil parutan kelapa akan semakin halus.
Semakin halus hasil parutan kelapa, maka akan membuat santan atau sari pati kelapa akan mudah keluar saat kita meremasnya nanti.
Selamat mencoba jika mau mencobanya, hehe.
Bukan kaya kang.. malas.. seperti saya. Hahahaha..
BalasHapushahahahah..... :)
HapusSaya mah mending beli, Kang. Suami kurang kreatif kalau disuruh bikin prakarya. Bisanya manjat pohon kelapa saja, ha ha.
BalasHapusDi warung Ceu Yantin yang jaraknya 500 meter lebih dari rumah saya, cuma 3.500 rupiah untuk parutan kecil. Saya jarang masak pakai kelapa dan kelapa yang ada bahkan belum diolah. Pengen bikin galendo namun parutan yang ada tak sesuai. Gak tahu apa di warung Ceu Yangtin masih ada. Mungkin harus saya tanya lewat pesan atau komentar statusnya di FB, hi hi. Belanja daring ini mah.
Saya beli kelapa parut aja kang, daripada marut kelapa sambil dengar tangisan bayi yang kayak digebuk itu. wkwkwk
BalasHapusTapi waktu kecil saya pernah bikin gini ama sepupu saya, buat main2an parut2an gitu hehehe
Dan gara2 bikin parut2an ini, saya luka dong huhuhu