LIPUTAN TAHUN BARU : MASUK MALL HINGGA MASUK SEMAK BELUKAR
Saat malam dan siang tahun baru 1 Januari beberapa waktu yang lalu saya memang tidak memiliki acara special untuk mengisinya.Rencana saya hanyalah ingin melakukan hal – hal ringan saja, yakni menulis sepuas dan sebanyak banyaknya untuk blog pribadi.
Ternyata rencana tinggal rencana, sebab ada saudara saya yang datang dari jauh bermain kerumah saya bersama anaknya untuk merayakan tahun baru.
Sebagai sosok yang baik ( uhuk – uhuk ) tentu saja saya lebih merelakan tidak menulis dari pada mengacuhkan mereka.
Bisa – bisa rusak tali persaudaraan kalau saya egois memilih menulis.
Singkat cerita saya pun menjadi guide dadakan, sebab mereka tidak tahu seluk beluk tempat – tempat yang enak untuk menghabiskan waktu di Kota saya.
Pilihan pertama saya ajak mereka ke Mall, sebab kalau mereka saya ajak untuk bakar – bakar jagung kesannya kurang menonjok. Sebab jagung mereka banyak dan bisa mereka bakar sendiri dirumah.
Setibanya di Mall situasi ramai sekali, maklum namanya juga Mall. Raut muka mereka sekeluarga sepertinya sangat senang sekali berada ditengah keramaian orang –orang yang sedang menonton sebuah band anak muda.
Entah apa nama bandnya , saya tidak begitu memperhatikan dan menikmati. Saya malahan sibuk jepret sana sini sekedar mengusir rasa jenuh.
Setelah puas menonton diluar Mall, maka saja ajak muter – muter didalam Mall sampai mereka puas sendiri.
Pukul di hape sudah menunjukan jam 22.00 WIB, maka mereka saya ajak ke taman kota, karena biasanya disanalah banyak orang bertumpah ruah memadati sebuah lapangan besar.
Pembaca pasti sudah menebak kenapa banyak orang yang bertumpah ruah di Lapangan tersebut ?
Ya. Anda pinter.
Ribuan orang yang berkumpul itu ingin menghabiskan malam tahun baru di Taman Kota.
Di taman kota pada pukul 00.00 WIB akan ada pesta kembang api, dan inilah puncak malam tahun baru ditempat itu.
Secara umum orang – orang yang di taman kota lebih banyak duduk, mungkin mereka sedang merenungi dosa – dosa mereka ditahun sebelumnya dan sesekali meledakkan kembang api.
Dan anak dari saudara saya itupun sedang asyik bermain, sebuah wahana permainan khusus anak – anak.
Tapi tiba – tiba…. Hujan pun mulai turun, pada sekitar pukul 23.00 WIB, karena tempat berteduh sudah penuh, hingga akhirnya saudara saya memutuskan untuk pulang. Padahal sayang sekali, saya belum menyaksikan pesta kembang apinya. Tapi apa boleh baut…eee buat, saya pun membebek saja.
Setibanya dirumah ternyata hujan sudah reda, apes sekali. Pada pukul 00.00 WIB pun suara dentuman dari kembang api dari taman kota sudah dimulai dan kami lebih memilih berwisata ke pulau Kapuk ( tidur ).
Namanya juga jika ada planning atau acara seru ditahun baru 1 Januari, hingga paginya dihabiskan dengan bermalas – malasan didepan tivi.
Kemudian suara hape berdering. Ternyata kakak ipar saya mengajak untuk mengambil duren di Kebun.
Kemudian kami luncur ke kebun.
Tapi jalan dikebunnya lumayan berlumpur, saya seperti sedang offroad. My Trip My Adventure.
Lokasi kebunnya juga terbilang sangat banyak semak belukar, maklum hanya saat pohon duren berbuah baru dibersihkan.
Untuk situasi jalan yang berlumpur didukung dengan banyak semak belukar, bukan hal yang menakutkan buat saya, sebab sudah biasa. Saya malah lebih takut tersesat di dunia maya.
Kalau dibandingkan tahun belakang yang tahun barunya dihabiskan ke Objek Wisata Curug Tenang, sepertinya tahun baru kali ini dihabiskan dengan hal – hal yang ringan dan tidak membuat capek serta tidak kantong menjadi bolong.
Coba lihat gambar dibawah ini :
Tebak itu buah apa ?
kalo saya tahun baru kemarin malah sebisa mungkin menghindari mall dan tempat2 ramai di perkotaan.. :D
BalasHapuskok begitu..... apa sedang ingin bertapa ? memperdalam jurus Pukulan Matahari ala Wiro Sableng.
Hapusatau sdng jaga lilin yach...mas, hehehe... bcanda. :)
Wahahaha... ngumpul tahun baruan tapi cuma duduk, trus nyalain kemabng api. Mungkin mereka duduk untuk menikmatinya
BalasHapusiya mbak mereka menikmati detik demi detik th baru...
HapusAku tahun baru nggak kemana2, huhuhu
BalasHapusCuma kumpul bareng temen lalu bakar2 ayam, ah ya seru bgt tu ceritanya
ngk apa2 klu ngk kmna2 mbak, toh masih ada tahun baru dimasa akan datang. :) masih ada harapan klu ingin ke Eropah. :)
Hapusbakar ayam apa Mbak ? ayam celengan ya, hehehe... :)
Sudah kantong tidak bolong, makan durian sepuasnya ramai2. Rejeki awal tahun 😁
BalasHapushahaha..... bisa aj si Mbak membuka rahasia saya secara blak2an, tpi emang betul....tulll...tulll... :)
HapusApes banget ya sejam sebelum tahun baru hujan mas. Hehe. Tapi masih mending karena bisa ngumpul bareng keluarga. Kalo aku tahun baruan di kota orang karena masih dalam kontrak kerja. Ngga bisa ngabisin waktu bareng keluarga :(
BalasHapuscari duitttttt yang banyak bu...nanti ditahun baru berikutnya..... bisa ngabisin waktu plus duitnya bareng keluarga.
HapusWah itu ya duriannya bikin mupenggg. Kalau di sini harga durian mahal sekali. Jadi makan durian itu jadi sesuatu yang langka karena udah mahal musiman lagi.
BalasHapushehehe,,,,,,karena harganya yg terbilang diatas standar, sehingga durian tsb dipanen sebelum betul2 masak, biar ngk keduluan dng pencuri Mbak.
HapusDuriannya terpaksa diperam dulu selama 3 hari, baru dimaem. :)
Tahun baru kemaren lihat kembang api di lapangan Kanjuruhan wkwkwk
BalasHapusasyekkkkk yachhh........ bagus ngk kembang apinya...? :)
HapusTahun baru kemarin saya di rumah saja. Masih bisa lihat kembang api nun daei beberapa kampung sesuai arah jam. Seberang utara: sempil, babakan, dan Pataruman; kemudian dari utara lantas ke bagian paling ujung baratnya: Kampung Poronggol; dari Portonggol ke ujung yang terselip gunung ke bagian kiri: kampung Lebak Jaya; dari Kampung itu yang teralang gunung lantas ke bagian searah jarum jam 1 dari arah rumah saya: Kampung Bojong.
BalasHapusNah, dari beberapa kampung itu yang jaraknya puluhan kilometer, bisa terlihat kembang api bergantian. Lumayan sebagai hiburan karena tak tahun baruan di kota apalagi mal. Pengen juga merasakan suasana malam tahun baru di Alun-alun Bandung atau Balaikota Bandung, biasanya seru.Cuma, nginapnya di mana da pulang larut gitu. He he. Harus punya dana khusus untuk piknik dan menginap di wisma.
Eh, durennya enak, Kang. Kirim satu lewat teleportasi, ha ha.
Foto buah yang nangkring di batang pohon? Saya tak familiar. Di sini gak ada. Itu apa?