Pengalaman Menolak Hadiah Tambahan Saldo Di Akun Member Domain
Nasi Memang sudah menjadi bubur dan Penyesalan memang selalu datang terlambat.Begitulah kira – kira ungkapan dan perasaan yang pas buat sebuah keputusan yang saya sesali.Sekitar awal tahun yang lalu saya pernah iseng – iseng mengajukan untuk menulis review ke salah satu penyedia layanan domain.
Si Perwakilan layanan domain tersebut menanggapi dengan positif, namun setelah ada pembahasan masalah komisi, mereka menyanggupi membayarnya dengan cara menambahkan nominal uang di saldo member.
Itu artinya saya diarahkan untuk menggunakan uang tersebut untuk memperpanjang domain, bukan untuk mendapatkan uang cash.
Nominal yang saya terima jumlahnya cukup untuk memperpanjang domain selama satu tahun, teman – teman pasti bisakan nebak berapa jumlah komisinya ?
Bukan soal jumlah komisi yang saya ragukan, namun waktu itu saya sedang butuh uang cash. Kalau seandainya waktu itu mereka membayar dengan cash walau dibawah kesepakatan awal, mungkin akan tetap saya terima.
Setelah saya tolak dengan halus, maka kesepakatan pun musnah.
Sewaktu akan mendekati perpanjangan domain, saya pun jadi timbul keinginan untuk mengajukan permohonan menulis review kembali ke Penyedia layanan domain tersebut. Hitung – hitung saya tidak perlu mengeluarkan uang pribadi buat urusan memperpanjang domain, begitu pikir saya.
Apa tanggapan mereka ?
Ternyata mereka menolak pengajuan tersebut dengan halus, oh My God.
Coba saya terima saja komisi berupa tambahan saldo di akun member pada waktu itu, sehingga saya tidak perlu mengantungi uang pribadi dan proses perpanjangan bisa berjalan lancar.
Nasi sudah jadi bubur, dan mudah – mudahan bubur tersebut bisa menjadi obat yang bermanfaat, kecuali bubur basi.
Ibaratnya sudah diblack list kali ya,,, hmmm
BalasHapusiya.Mbak, heheheh...
HapusGa usah disesali kang.. rejeki ga kemana.. 😊
BalasHapusiya.Pak.... setuju... :)
HapusPengalaman berharga hahahaha :D
BalasHapuslumayan mbak, hahaha..
HapusYasudah kang nata, yang lalu biarlah berlalu.. berarri emang bukan rezekinya kita. Semoga keganti dengan rezeki yang lebih baik lagi ya kang
BalasHapusIya,Mbak Amin.
Hapusudah Kang kalau rezeki mah enggak kemana, sekarang telen aja buburnya :)
BalasHapusuntuk Mas Andi saja dech, hahahaha...
Hapus