4 Manfaat Bermain Game Edukasi untuk Anak Zaman Now
Ayah dan Bunda, apa pendapat Anda tentang game online? Barangkali, Anda sendiri adalah seorang gamer. Entah itu untuk tujuan entertainment atau bersosialisasi bersama teman, bermain gim mungkin telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan Anda. Lalu, apa tanggapan Anda soal membiarkan anakmemperoleh akses untuk nge-game?
Sayangnya, meski mayoritas orang
dewasa gemar menghabiskan waktu dengan bermain gim, para orang tua tampaknya
memiliki impresi yang berbeda mengenai hal yang satu ini, lebih-lebih lagi jika
gaming menjadi hobi dari buah hatinya.
Dari tahun ke tahun, selalu muncul sederet komentar negatif yang membicarakantentang
kekhawatiran orang tua soal dampak negatif bermain gim bagi tumbuh-kembang anak.
Misalnya, ada sebagian orang tua yang
merisaukan mengenai pengaruh video game terhadap
daya ingat anak. Ada pula yang meyakini jika peningkatan angka kekerasan fisik
pada anak yang dilakukan oleh teman sebaya adalah imbas dari popularitas game online yang terus meroket.
Padahal, klaim-klaim tersebut belum
terbukti benar sejauh ini.Malahan, hasil penelitian justru membuktikan hal yang
sebaliknya.
Bermain game, terutama game edukasi,
rupa-rupanya memiliki banyak manfaat untuk perkembangan anak zaman now.Tentu, segala sesuatunya tidak baik
jika dilakukan secara berlebihan. Oleh karena itu, selama anak berada di bawah
pengawasan orang tua ketika nge-game,
maka si kecil dapat menuai banyak manfaat bagus yang membantu mengembangkan
kemampuan sosial dan kognitifnya.
Manfaat apa yang bisa didapatkan anak
dari mainanedukasi?Berikut deretan manfaat dari memainkan game edukatif untuk anak :
1. Meningkatkan
Kemampuan Problem-Solving
Setiap gameedukasi mempunyai satu set peraturan dan goal yang harus diikuti oleh semua pemain untuk memenangkan permainan.
Dengan kata lain, pemain perlu memutar otak, bahkan terkadang mesti membuat
keputusan dalam hitungan per sekian detik untuk menentukan langkah atau gerakan
berikutnya.
Gameedukasi seperti ini
meningkatkan kemampuan anak dalam tiga area krusial, yakni perencanaan (planning), pengelolaan (organization), dan berpikir fleksibel (flexible thinking), yang mana kesemuanya
amat diperlukan untuk membentuk kemampuan problem-solving
yang unggul.
Contohnya, dalam game “Blast Off Numerical Order” yang dirancang oleh Plays.org, pemain dituntut untuk memikirkan jawaban yang tepat
dalam mengisi bagian-bagian rumpang. Kecuali anak bisa memasukkan angka yang
benar untuk menyusun urutan kelipatan yang sesuai, maka ia tidak akan
diperbolehkan untuk pindah ke stage berikutnya.
Permainan ini membebaskan anak untuk
mencoba berbagai pendekatan yang akan membantunya untuk sampai ke level
terakhir. Sementara itu, game seperti Arthur Animal Home Builder “ mengajarkan anak tentang
membuat rencana dan mengikuti instruksi yang sudah diberikan.
2. Meningkatkan Daya
Ingat dan Koordinasi
Segala aktivitas dan pergerakan
karakter yang ditampilkan di layar saat anak bermain game menyajikan banyak sekali stimulasi mental yang bermanfaat
untuk meningkatkan daya ingat dan koordinasinya. Ayah dan Bunda, ketika buah
hati Anda memainkan game edukasi, sebetulnya
si kecil bukan sekadar memandangi layar dengan tatapan kosong, lho.
Ia justru sebenarnya tengah
menyesuaikan seluruh input yang
diterima oleh jaringan-jaringan di dalam otak dan mencernanya sebelum
memberikan output yang sesuai.
Masukan-masukan itu terdiri dari elemen visual, audio, dan
pergerakan-pergerakan fisik yang muncul di hadapannya.
Jika dilakukan berulang-ulang, maka ini
akan menjadi suatu bentuk latihan yang bagus guna meningkatkan kemampuan
koordinasi anak.
Di samping itu, game tertentujuga menuntut anak-anak untuk mengingat kombinasi keyboard untuk mengeluarkan trik khusus,
yang mana berdampak positif bagi memori jangka panjangnya. Gim-gim yang
tergolong ke dalam kategori ini antara lain “Color Sequence” dan “Ben 10 Match
Up”buatan Plays.org.
3. Memupuk
Kreativitas
Sebuah studi baru-baru ini
memperlihatkan bahwa beberapa genre permainan tertentu dapat mengembangkan daya
cipta dan daya kreasi pemainnya, salah satunya yaitu game edukatif. Penelitian tersebut mensyaratkan seluruh partisipan
untuk memainkan Minecraft, entah itu dengan ataupun tanpa diberi petunjuk
terlebih dahulu sebelumnya.
Kemudian, masing-masing pemain
diminta untuk menggambar sebuah makhluk mistis yang sempat dilihat dari gim
tersebut. Apabila ilustrasi yang dibuat semakin menyerupai makhluk-makhluk dari
dunia nyata, maka peserta penelitian akan menerima nilai kreativitas yang
rendah.
Hasilnya mengejutkan.
Anak-anak yang dibebaskan untuk
bermain Minecraft tanpa harus menuruti arahan tertentu ternyata dikonfirmasi
mempunyai tingkat kreativitas yang lebih tinggi.Hasil serupa juga dibuktikan
ketika anak berkreasi berdasarkan kehendak masing-masing dalam
permainan-permainan edukasi seperti “Tom and Jerry Let’s Create”, I Love Hue, dan Smurft Coloring.
4. Mengembangkan
Keterampilan Sosial
Penelitian lainnya yang diterbitkan
oleh “Review of General Psychology” memperlihatkan hubungan menarik antara keterampilan
sosial anak dengan frekuensi bermain game.
Hasil dari studi tersebut membuktikan
bahwa, berdasarkan wawancara dengan lebih dari seribu orang tua dan guru,
interaksi yang terjalin antara satu anak dengan anak lainnya rupanya paling
banyak berkisar pada bertukar cerita tentang game terkini yang dimainkannya.
Bahkan, ada pula anak yang
berkesempatan untuk memperoleh status sosial yang lebih tinggi dari teman
sebayanya jika ia tahu banyak tentang gim-gim tertentu. Sesi peer sharing tersebut diketahui
berdampak positif dalam membangun kemampuan komunikasi dan sosial anak di
samping memupuk rasa percaya diri dan kesabarannya.
***
Apabila Ayah dan Bunda selama ini
termasuk kumpulan orang tua yang dengan tegas melarang si kecil bermain game, maka sekarang barangkali adalah
saat yang tepat untuk mempertimbangkan kembali soal pembatasan itu.
Seperti yang sudah dipaparkan di
atas, rupa-rupanya terdapat banyak manfaat permainan edukatif yang sama sekali
jauh dari kesan negatif.Kuncinya terletak pada moderasi dan konten dari game yang dikonsumsi oleh anak. Apabila
Anda masih merasa was-was, Anda bisa menentukan macam gim seperti apa yang Anda
perbolehkan untuk dimainkan si kecil.
Misalnya, atur agar anak tidak bisa
mengakses situs web game lainnya kecuali Plays.org.
Plays.org sendiri merupakan website yang menyediakan ratusan game online gratis yang bisa dimainkan oleh siapa
saja tanpa batasan umur. Meski tersedia beraneka ragam genre permainan,
rata-rata semuanya tergolong child-friendly
(ramah anak). Dengan demikian, Ayah dan Bunda usah cemas mengenai pengalaman gaming anak selagi mengakses Plays.org.
Atau, untuk memastikannya, Anda dapat
menemani buah hati Anda bermain sembari mengajarkannya hal-hal baru lewat
metode pembelajaran yang fun, namun
tetap efektif.Itulah manfaat game edukasi
untuk anak zaman now.Memainkan game edukasi telah menjadi cara memperoleh ilmu yang menyenangkan di era kekinian.
aku nih termasuk suka nge-game tapi juga inget waktu, apalagi kalau lagi sumpek mau ngapain, ya buka hape dan ngegame yang ringan ringan aja
BalasHapusdan kadang suka heran sama ponakan yang masih balita tapi udah tau fitur fitur di game online, padahal nggak ada yang ngajarin, secara nggak langsung "pemikiran" si anak terlatih juga saat main game