Menjadi Freelance Writer, Bagaimana Sih Kerjanya?
Panggil saja saya dengan sebutan Melati, sebelumnya saya pernah menulis artikel ini :
" Suka Duka menjadi Conten Writer "
Berawal dari ajakan teman untuk mengisi posisi Content Writer di kantornya, saya mulai mengenal pekerjaan lepas menjadi penulis yang kemudian lebih dikenal sebagai freelance writer.
Menulis menjadi sebuah hobi yang saya tekuni sejak kecil. Di bangku
SMP, hobi tersebut saya salurkan melalui komunitas jurnalis sekolah dan
redaktur majalah. Memasuki bangku SMA, dunia tulis-menulis saya kembangkan
dengan menuangkannya pada sebuah blog pribadi.
Seiring berjalannya waktu, hobi menulis tersebut saya kembangkan agar
menjadi sebuah passion. Meski sempat hiatus sejenak dari menulis konten di
blog pribadi karena kesibukan kuliah, saya kembali menulis saat semester akhir
(bukan skripsi, ya! hehehe).
Melihat pengalaman menulis yang saya miliki, tanpa sengaja di tahun
2019, seorang teman mengajak saya untuk menjadi freelancer. Dalam hati berfikir “Wah,
nulis apa nih?”. Singkat cerita, selama 2 bulan saya berkecimpung menjadi
penulis lepas di sebuah digital agensi yang bergerak di bidang Web Development menjadi Content Writer untuk website klien
mereka.
Awal
Mula Mendalami Dunia Freelance Writer
Menulis konten untuk sebuah website ternyata sangat jauh berbeda
dengan tulisan-tulisan yang pernah saya tulis selama ini. Jika sebelumnya saya
hanya menulis seputar artikel opini dan story
telling pengalaman, sewaktu nyemplung
menjadi penulis artikel ekonomi dan trading
saya menemui banyak hal baru yang mengesankan.
Tidak hanya menulis artikel informatif, saya pun dituntut untuk
mempelajari tools SEO dan bagaimana
menulis artikel yang SEO-friendly. Keduanya hal yang sangat asing di telinga. Seiring
waktu berjalan, saya kemudian terbiasa dengan tools SEO dan workflow sebagai
Content Writer.
Hingga kemudian di pertengahan tahun 2021, setelah 2 tahun lebih
meninggalkan dunia freelance, saya
kembali dihubungi oleh seorang teman untuk menjadi kontributor di sebuah portal
berita online yang kala itu masih merintis.
Kembali dihadapkan dengan pengalaman baru, menulis berita yang selalu update setiap harinya menuntut saya
untuk mengamati trend apa yang sedang
ramai hari itu. Belajar dan menganalisis bagaimana agar tulisan saya lebih
bagus dan berkualitas setiap harinya.
Sebagai seorang fresh graduate saat
itu, memperoleh fee hingga Rp450.000
dalam satu bulan sangat membanggakan bagi saya. Namun yang paling berharga
adalah waktu dan pengalaman saya dalam belajar dan terus berkembang sebagai Content Writer.
Berkenalan
dengan Situs Freelance
Tidak ingin berpuas diri, saya pun mulai menjelajahi internet untuk
mencari lowongan freelance writer. Ada
beberapa situs penyedia lowongan freelance
writer yang populer baik dari dalam maupun luar negeri seperti Fastwork,
Fiverr, Upwork, Projects.co.id, Sribulancer dan lainnya.
Saya pun tertarik untuk mempelajari satu-persatu situs freelance tersebut. Bagaimana cara
kerjanya, sistemnya hingga trik agar mendapatkan klien. Sempat tidak percaya
diri awalnya. Merasa takut salah, takut memulai, tidak percaya diri dengan
kemampuan dan krisis ketidakpercayaan lainnya.
Berangkat dengan portofolio tulisan yang pernah saya tulis dan
beberapa yang dimuat pada website klien, satu persatu project artikel pun datang. Setiap project yang saya terima membawa ceritanya masing-masing.
Ada kalanya harga satu artikel tidak sebanding dengan beban kerja yang
diberikan oleh klien. Terkadang ingin menyerah, namun yang menjadi prinsip saya
sebagai freelancer pemula adalah
terus berusaha untuk mendapat dan menyelesaikan project sebanyak-banyaknya.
Terlepas dari berapa nominal fee
setiap artikelnya, mendapat ulasan dan kesan pesan yang baik dari klien
merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan dan mendorong saya untuk terus
berkarya.
Ibarat berjualan, situs freelance
tersebut menjadi “pasar” bagi saya untuk menjual dan menawarkan layanan
jasa penulisan artikel. Bertemu dengan calon klien, mempromosikan portofolio
tulisan dan berdiskusi terkait artikel yang akan ditulis.
Selain memberikan artikel yang berkualitas, membangun komunikasi dan
hubungan baik dengan klien menjadi salah satu hal yang terus saya pertahankan
untuk menjadi freelance writer yang
baik.
Itulah sedikit pengalaman saya menjadi freelance writer. Semoga dapat memberikan insight bagi para pembaca.